Makalah Radiologi Dasar Tentang Transformator
MAKALAH RADIOLOGI DASAR
TENTANG TRANSFORMATOR
OLEH :
AINUL YAKIN A.M
NIM : 16.007
ATEM MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2016-2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah atas berkat nikmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Transformator sebagai tugas dari Mata Kuliah
Radiologi Dasar di Akademi Teknik Elektromedik Muhammadiyah Makassar.
Shalawat serta salam kepada junjungan nabiullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang dimana
dijadikan oleh Allah sebagai Rahmatan lil
aalamiin yang patut kita contohi perilaku dan perkataannya
Adapun dalam penulisan makalah ini meiliki kekurangan maka kami selaku
penulis memohon maaf sebanyak-banyaknya karna taka da yang bias luput dari
kesalahan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca terlebih lagi kepada
kami sebagai penulis sehingga dapat mengetahui makna dari beberapa sifat
terpuji kepada Allah. Amin ya Rabbal
alamiinn
Fastabiqul khairat.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................
Daftar Isi.....................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Trafo
2.2 Bagian-Bagian
Trafo
2.3 Prinsip dan
Jenis Transformator
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................................
3.2 Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Transformator atau trafo adalah alat listrik melalui
gandengan magnet memindahkan daya listrik dari suatu rangkaian ke rangkaian
lainya dengan frekuensi yang sama. Tegangan dapat di naikan atau diturunkan sesuai
dengan besar kecilnya arus yang mengalir dalam rangkaian.
Maka dari itu banyaknya jenis
transformator dan berperan pentingnya trafo dalam kehidupan sehari-hari
menandakan trafo adalah bagian terpenting dari sebuah rangkaian.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Apa pengertian
Transformator?
1.2.2 Apa saja
bagian-bagian Transformator?
1.2.3 Bagaimana prinsip
kerja dan jenis Transformator?
1.3
Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui pengertian dari Transformator
1.3.2 Untuk mengetahui
bagian-bagian dari Transformator
1.3.3 Untuk mengetahui prinsip
kerja dan jenis Transformator
BAB II
PEMBAHASAN
1.1
PENGERTIAN TRANSFORMATOR
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat
memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik
ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan
prinsip induksi-elektromagnet. Transformator digunakan secara luas, baik dalam
bidang tenaga listrik maupun elektronika.Penggunaan transformator dalam
sistem tenaga listrik yaitu untuk menaikan tegangan dari pembangkit listrik, untuk ditransmisikan. Transformator juga dipakai untuk menurunkan tegangan listrik akan didistribusikan.
sistem tenaga listrik yaitu untuk menaikan tegangan dari pembangkit listrik, untuk ditransmisikan. Transformator juga dipakai untuk menurunkan tegangan listrik akan didistribusikan.
Dalam bidang elektronika, transformator digunakan antara
lain sebagai gandengan impedansi antara sumber dengan beban, untuk memisahkan
satu rangkain dari rangkaian yang lain; dan untuk menghambat arus searah sambil
tetap melakukan atau mengalirkan arus bolak-balik antara rangkaian. Berdasarkan
frekuensi, transformator dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.
Frekuensidaya,50 - 60 kc/s
2.
Frekuensi pendengaran, 50 - 20kc/s
3.
Frekuensi radio, diatas 30 kc/s.
Dalam
bidang elektronika pemakaian transformator dikelompokkan menjadi :
1.
Transformator inti besi
2.
Transformator inti ferit
3.
Transformator inti udara
1.2
BAGIAN-BAGIAN TRANSFORMATOR
Suatu transformator terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
1. Bagian utama transformator
2. Peralatan Bantu
3. Peralatan Proteksi
Bagian
utama transformator,
terdiri dari:
a.
Inti besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluks, yang
ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan. Dibuat dari
lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk mengurangi panas (sebagai
rugi-rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus pusar atau arus eddy (eddy current).
b.
Kumparan transformator
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan,
dan kumparan tersebut diisolasi, baik terhadap inti besi maupun terhadap
kumparan lain dengan menggunakan isolasi padat seperti karton, pertinax dan
lain-lain.
Pada transformator terdapat kumparan primer dan kumparan
sekunder.Jika kumparan primer dihubungkan dengan tegangan/arus bolak-balik maka
pada kumparan tersebut timbul fluks yang menimbulkan induksi tegangan, bila
pada rangkaian sekunder ditutup (rangkaian beban) maka mengalir arus pada
kumparan tersebut, sehingga kumparan ini berfungsi sebagai alat transformasi
tegangan dan arus.
c.
Kumparan tertier
Fungsi kumparan tertier diperlukan adalah untuk memperoleh
tegangan tertier atau untuk kebutuhan lain. Untuk kedua keperluan tersebut,
kumparan tertier selalu dihubungkan delta atau segitiga. Kumparan tertier
sering digunakan juga untuk penyambungan peralatan bantu seperti kondensator
synchrone, kapasitor shunt dan reactor shunt, namun demikian tidak semua
transformator daya mempunyai kumparan tertier.
d.
Minyak transformator
Sebagian besar dari transformator tenaga memiliki
kumparan-kumparan yang intinya direndam dalam minyak transformator, terutama
pada transformator-transformator tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak
transformator mempunyai sifatsebagai media pemindah panas (disirkulasi) dan
juga berfungsi pula sebagai isolasi (memiliki daya tegangan tembus tinggi)
sehingga berfungsi sebagai media pendingin dan isolasi.
Minyak transformator harus memenuhi persyaratan, yaitu:
1) kekuatan isolasi tinggi
2) penyalur panas yang baik, berat
jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel dalam minyak dapat mengendap
dengan cepat
3) viskositas yang rendah, agar lebih
mudah bersirkulasi dan memiliki kemampuan pendinginan menjadi lebih baik
4) titik nyala yang tinggi dan tidak
mudah menguap yang dapat menimbulkan baha
5) tidak merusak bahan isolasi padat
6) sifat kimia yang stabil
e. Bushing
Hubungan antara kumparan
transformator ke jaringan luar melalui sebuah bushing, yaitu sebuah konduktor
yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat
antara konduktor tersebut dengan tangki transformator.
f. Tangki dan konservator
Pada umumnya bagian-bagian dari
transformator yang terendam minyak transformator berada atau (ditempatkan) di
dalam tangki.Untuk menampung pemuaian pada minyak transformator, pada tangki
dilengkapi dengan sebuah konservator.
Terdapat beberapa jenis tangki,
diantaranya adalah:
1) Jenis sirip (tank corrugated) Badan
tangki terbuat dari pelat baja bercanai dingin yang menjalani penekukan,
pemotongan dan proses pengelasan otomatis, untuk membentuk badan tangki
bersirip dengan siripnya berfungsi sebagai radiator pendingin dan alat bernapas
pada saat yang sama. Tutup dan dasar tangki terbuat dari plat baja bercanai
panas yang kemudian dilas sambung kepada badan tangki bersirip membentuk tangki
corrugated ini. Umumnya transformator di bawah 4000 kVA dibuat dengan bentuk
tangki corrugated.
2) Jenis tangki Conventional Beradiator, Jenis tangki terdiri dar badan
tangki dan tutup yang terbuat dari mild steel plate (plat baja bercanai panas)
ditekuk dan dilas untuk dibangun sesuai dimensi yang diinginkan, sedang
radiator jenis panel terbuat dari pelat baja bercanai dingin (cold rolled steel
sheets). Transformator ini umumnya dilengkapi dengan konservator dan digunakan
untuk 25.000,00 kVA, )
3) Hermatically Sealed Tank With N2
Cushined, Tipe
tangki ini sama dengan jenis conventional tetapi di atas permukaan minyak
terdapat gas nitrogen untuk mencegah kontak antara minyak dengan udara luar
Peralatan
Bantu, terdiri
dari:
a.
Pendingin
Pada inti besi dan kumparan-kumparan akan timbul panas
akibat rugi-rugi besi dan rugi-rugi tembaga. Bila panas tersebut mengakibatkan
kenaikan suhu yang berlebihan, akan merusak isolasi transformator, maka untuk
mengurangi adanya kenaikan suhu yang berlebihan tersebut pada transformator
perlu juga dilengkapi dengan sistem pendingin yang bergungsi untuk menyalurkan
panas keluar transformator. Media yang digunakan pada sistem pendingin dapat
berupa
udara, gas, minyak dan air.
udara, gas, minyak dan air.
Sistem pengalirannya (sirkulasi) dapat dengan cara:
1) Alamiah (natural)
2) Tekanan/paksaan (forced).
b.
Tap Changer (perubah tap)
Tap Changer adalah perubah perbandingan transformator untuk
mendapatkan tegangan operasi sekunder sesuai yang diinginkan dari tegangan
jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer dapat dilakukan baik dalam
keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan tak berbeban (off load), dan
tergantung jenisnya.
c.
Alat pernapasan
Karena adanya pengaruh naik turunnya beban transformator
maupun suhu udara luar, maka suhu minyak akan berubah-ubah mengikuti keadaan
tersebut. Bila suhu minyak tinggi, minyak akan memuai dan mendesak udara di
atas permukaan minyak keluar dari dalam tangki, sebaliknya bila suhu minyak
turun, minyak menyusut maka udara luar akan masuk ke dalam tangki. Kedua proses
di atas disebut pernapasan transformator. Permukaan minyak transformator akan
selalu bersinggungan dengan udara luar yang menurunkan nilai tegangan tembus
pada minyak transformator, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung pipa
penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi kristal zat hygroscopis.
d.
Indikator
Untuk mengawasi selama transformator beroperasi, maka perlu adanya
indicator yang dipasang pada transformator. Indikator tersebut adalah sebagai
berikut:
1) indikator suhu minyak
2) indikator permukaan minyak
3) indikator sistem pendingin
4) indikator kedudukan tap, dan
sebagainya
Peralatan
Proteksi, terdiri dari:
a.
Relay Bucholz
Relay Bucholz adalah relai yang berfungsi mendeteksi dan
mengamankan terhadap gangguan transformator yang menimbulkan gas.
Timbulnya gas dapat diakibatkan oleh beberapa hal,
diantaranya adalah:
1) Hubung singkat antar lilitan pada
atau dalam phasa
2) Hubung singkat antar phasa
3) Hubung singkat antar phasa ke tanah
4) Busur api listrik antar laminasi
5) Busur api listrik karena kontak yang
kurang baik.
b.
Relai Tekanan Lebih
Relai ini berfungsi hampir sama seperti Relay Bucholz.
Fungsinya adalah mengamankan terhadap gangguan di dalam transformator.Bedanya
relai ini hanya bekerja oleh kenaikan tekanan gas yang tiba-tiba dan langsung
mentripkan pemutus tenaga (PMT). Alat pengaman tekanan lebih ini berupa membran
yang terbuat dari kaca, plastik, tembaga atau katup berpegas, sebagai pengaman
tangki transformator terhadap kenaikan tekan gas yang timbul di dalam tangki
yang akan pecah pada tekanan tertentu dan kekuatannya lebih rendah dari
kekuatan tangki transformator
c.
Relai Diferensial
Berfungsi mengamankan transformator terhadap gangguan di
dalam transformator, antara lain adalah kejadian flash over antara kumparan
dengan kumparan atau kumparan dengan tangki atau belitan dengan belitan di
dalam kumparan ataupun beda kumparan.
d.
Relai Arus lebih
Berfungsi mengamankan transformator jika arus yang mengalir
melebihi dari nilai yang diperkenankan lewat pada transformator tersebut dan
arus lebih ini dapat terjadi oleh karena beban lebih atau gangguan hubung
singkat.Arus lebih ini dideteksi oleh transformator arus atau current
transformator (CT).
e.
Relai Tangki Tanah
Alat ini berfungsi untuk mengamankan transformator bila ada
hubung singkat antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak
bertegangan pada transformator.
f.
Relai Hubung Tanah
Fungsi alat ini adalah untuk mengamankan transformator jika
terjadi gangguan hubung singkat satu phasa ke tanah.
g.
Relai Thermis
Alat ini berfungsi untuk mencegah/mengamankan transformator
dari kerusakan isolasi pada kumparan, akibat adanya panas lebih yang
ditimbulkan oleh arus lebih.Besaran yang diukur di dalam relai ini adalah
kenaikan suhu.
1.3 PRINSIP KERJA DAN JENIS TRANSFORMATOR
Transformator terdiri atas dua buah kumparan (primer dan
sekunder) yang bersifat induktif.Kedua kumparan ini terpisah secara elektris
namun berhubungan secara magnetis melalui jalur yang memiliki reluktansi
(reluctance) rendah.
Apabila kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan
bolak-balik maka fluks bolak-balik akan muncul di dalam inti yang dilaminasi,
karena kumparan tersebut membentuk jaringan tertutup maka mengalirlah arus primer. Akibat adanya fluks di
kumparan primer maka di kumparan primer terjadi induksi (self induction)
dan terjadi pula induksi di kumparan sekunder karena pengaruh induksi dari
kumparan primer atau disebut sebagai induksi bersama (mutual induction) yang menyebabkan timbulnya
fluks magnet di kumparan sekunder, maka
mengalirlah arus sekunder jika rangkaian sekunder di bebani, sehingga energi
listrik dapat ditransfer keseluruhan (secara magnetisasi).Prinsip dasar suatu
transformator adalah induksi bersama(mutual induction) antara dua rangkaian
yang dihubungkan oleh fluks magnet.
Dalam bentuk yang
sederhana,transformator terdiri dari dua buah kumparan induksi yang secara
listrik terpisah tetapi secara magnet dihubungkan oleh suatu path yang
mempunyai relaktansi yang rendah. Kedua kumparan tersebut mempunyai mutual
induction yang tinggi. Jika salah satu kumparan dihubungkan dengan sumber
tegangan bolak-balik, fluks bolak-balik timbul di dalam inti besi yang
dihubungkan dengan kumparan yang lain menyebabkan atau menimbulkan ggl (gaya
gerak listrik) induksi ( sesuai dengan induksi elektromagnet) dari hukum
faraday, Bila arus bolak balik mengalir pada induktor, maka akan timbul gaya
gerak listrik (ggl).
-
INTI TRAFO
Identifikasi Jenis –jenis
Transformator, dilihat dari pemakaiannya digolongkan kedalam 3 jenis :
a.
Transformator inti udara dipakai pada rangkaian frekuensi tinggi.
Trafo inti Udara, banyak dipakai
sebagai alat Interface Rangkaian matching Impedansi dalam rangkaian
Elektronik Frekuensi Tinggi.
b.
Transformator inti ferit dipakai pada rangkaian frekuensi menengah
Trafo inti
Ferit, banyak dipakai sebagai alat Interface Rangkaian matching
Impedansi dalam rangkaian Elektronik Frekuensi menengah.
c.
Transformator inti Besi dipakai pada rangkaian frekuensi rendah.
Trafo inti
Besi, banyak dipakai sebagai alat Interface, Step Up, Step Down
Rangkaian matching Impedansi, Matching Voltage dalam rangkaian
Elektronik Frekuensi rendah.
·
Jenis-Jenis
Transformator menurut jumlah lilitannya
lambang transformator step-up
Transformator
step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak
daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.
Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik
tegangan yang dihasilkan generator
menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
Step-Down
skema transformator step-down
Transformator
step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,
sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat
mudah ditemui, terutama dalam adaptor
AC-DC.
Autotransformator
skema autotransformator
Transformator
jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan
sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan
lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus
primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan
kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari
autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih
rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat
memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan
sekunder.
Selain
itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari
beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
Autotransformator variabel
skema autotransformator variabel
Autotransformator
variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa
diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah.
Transformator isolasi
Transformator
isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer,
sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa
desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi
kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua
kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh
kopling
Transformator pulsa
Transformator
pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran
gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat
jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet
berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika
terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat
inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah.
Transformator tiga fase
Transformator
tiga fase (3-phase) sebenarnya adalah tiga transformator yang
dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan
secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta.
Hubungan
primer-sekunder
Fluks pada transformator
Jumlah
lilitan perVolt (GpL)
Tegangan yang dipakai untuk trafo adalah arus
ac, seperti yang kita ketahui arus ac sangat dipengaruhi oleh frekuensi dan
sudah diketahui bersama bahwa listrik dinegara kita tercinta Indoensia memiliki
frekuensi listrik 50Hz. Dalam menggulung trafo kita harus mencari banyaknya
lilitan untuk setiap satu volt tegangan (GpL) yang dapat dihitung dari
perbandingan frekuensi dengan luas inti besi.
Ada dua model trafo daya yang umum beredar
dipasaran yaitu model inti besi EI dan model inti besi Teroid. Karena bentuk
yang berbeda sehingga untuk menghitung lilitan pada kedua jenis trafo menggunakan
rumus yang berbeda pada hitungan luas inti besinya.
Untuk mencari GpL trafo model EI berlaku rumus
dan untuk trafo model Teroid berlaku rumus :
Dimana: GPV = Jumlah Lilitan perVolt, f = Frekeuensi, O = Luas
penampang inti besi, Ri = Diameter dalam inti besi teroid, Ro = Diameter luar
inti besi teroid, T = tinggi inti besi teroid
Contoh :
Sebuah Trafo model EI di bangun dengan koker inti besi yang memiliki panjang 2cm dan lebar 1,5cm. Jika frekuensi arus ac ditentukan sebesar 60Hz, hitung jumlah lilitan per volt (GpV)?
Jawaban:
GpV = f / O = 60Hz / (2 x 1,5) = 60 / 3 =
20.
Dari penyelesaian diatas berarti untuk setiap 1V tegangan diperlukan 20
lilitan kawat email.
Jumlah
lilitan primer dan sekunder
Untuk menghitung total lilitan kawat email pada bagian primer dan
sekunder berlaku rumus yang sama untuk kedua jenis trafo yaitu :
Jumlah lilitan primer (Np) = GpV x Tegangan
(V)
Contoh :
Hitung Jumlah lilitan pada bagian primer dan sekunder pada sebuah trafo
model teroid dengan ukuran dieameter luar inti besinya 10cm, diameter dalam 7cm
dan tinggi 2cm, jika di gunakan untuk tegangan input PLN 220V dan
tegangan output trafo 12V dengan frekuensi 60Hz?
Jawaban:
Jumlah Lilitan perVolt (GpV) = f/O, = 60/{(Ro - Ri)xT}, = 60/{(10 - 7)x2, = 60/6 = 10 lilit/Volt.
Jumlah Lilitan Primer (Np) = GpV x Tegangan = 10 x 220 = 2200 lilit.
Jumlah Lilitan Sekunder (Ns) = GpV x Tegangan = 10 x 12 = 120 lilit
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat di ambil adalah, bahwa transformator
merupakan komponen elektronik yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga/ daya
listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya
(mentransformasikan tegangan). Sebuah transformator terdiri dari dua atau lebih
lilitan yang saling dikaitkan medan magnet bersama.
Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik.Tegangan masukan bolak-balik yang membentangi primer
menimbulkan fluks magnet yang idealnya semua bersambung dengan lilitan
sekunder.Fluks bolak-balik ini menginduksikan GGL dalam lilitan sekunder. Jika
efisiensi sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan
sekunder.
B.SARAN
Sebaiknya dalam mengerjakan tugas
khususnya makalah kita hendaknya mengerjakannya di awal waktu sehingga
tugas-tugas yang lain tidak menumpuk.
Komentar
Posting Komentar