Makalah Peralatan Laboratorium
MAKALAH PERALATAN LAB
(Mikroskop Digital,
Neraca Digital)
DISUSUN OLEH
SEMESTER III
KELAS A
AINUL
YAKIN A.M
NIM.16.007
ATEM
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
TP 2017-2018
KATA PEGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini maka dengan itu tidak patutlah kita
menghamba selain daripada Allah yang Maha Esa. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.
Salawat
serta serta semiga selalu tercurahkan kepada baginda Nabiullah Muhammad
Shallallahu alaihi wa sallam,beliaulah suri tauladan dipermukaan bumi ini yang
telah didesain oleh Allah sehingga dapat membawa agama Islam jaya hingga saat
ini kita dapat merasakan kejayaannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Amin...
Makasssar, 26
November 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mikroskop
untuk memperoleh bayangan yang besar dari benda yang kecil yang tidak terlihat
oleh mata, sehingga dapat dilihat dan diamati susunannya
neraca untuk membantu mengukur berat
serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak
kurang.
Rollermixser
Alat laboratorium yang berfungsi untuk megaduk cairan kimia dengan merata
menjadi homogeny dan anti koagulan darah tidak beku.
B. TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini agar mahasiswa
paham akan tetang materi yang ada dalam makalah ini walaupun penjelasan belum
100 % lengkap .tapi jangan sebatas makalah ini saja pembaca baca tetapi carilah
referensi-referensi diluar.
C. RUMUSAN MASALAH
1.
apa yang diketahui tentang MIKROSKOP DIGITAL ?
2.
fungsi dan prinsip kerja
MIKROSKOP DIGITAL ?
3.
blok diagram MIKROSKOP
DIGITAL ?
4.
flow chart MIKROSKOP DIGITAL ?
5.
maintenance MIKROSKOP DIGITAL ?
6.
trobel shooting MIKROSKOP DIGITAL ?
7.
apa yang diketahui tentang NERACA DIGITAL ?
8.
fungsi dan prinsip kerja
NERACA DIGITAL ?
9.
blok diagram NERACA DIGITAL
?
10.
flow chart NERACA DIGITAL ?
11.
maintenance NERACA DIGITAL ?
12.
trobel shooting NERACA DIGITAL ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. MIKROSKOP
1.
FUNGSI
DAN PRINSIP KERJA
Fungsi alat
untuk
memperoleh bayangan yang besar dari benda yang kecil yang tidak terlihat oleh
mata, sehingga dapat dilihat dan diamati susunannya
Prinsip
kerja
Memanfaatkan
lensa untuk menerima cahaya dalam
melakukan obserfasi
2.
BLOK
DIAGRAM
Tombol focus
kasar
|
Tombol focus
halus
|
Revolver
|
Lampu bulib
|
Meja preparat
|
Lensa objektif
|
diafragma
|
kondestor
|
T
A
B
U
N
G
|
Lensa okuler
|
Cara kerja blok diagram mikroskop :
mikroskop akan bekerja ketika ada
inputan sinar lampu, dari pancaran sinar tersebut akan membantu pengamat dalam
penglihatan objek yang telah diperbesar oleh lensa. Sedangkan intensitas cahaya
yang masuk dalam lensa dapat diatur sesuai keinginan pengguna, begitu juga
dengan jarak lensa yang bisa diatur oleh pengguna dengan memutar skrup pengarah
kasar atau skrup pengarah halus.
3.
FLOWCHART
STAR
|
A
|
Atur diafragma
|
Apakah banyangan
objek sudah ditemukan ?
|
Putar revolver
|
no
Lensa objektif
Berada pada posisi satu poros
|
yes
Letakkan preperti
diatas meja preperat
|
Atur fokus
|
A
|
Ganti lensa objektif ukuran
10x40
|
END
|
4.
CARA
PEGOPRASIAN ALAT
a. Letakkan
mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop
b. Putar
revolver sehingga lensa obyektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai
bunyi klik pada revolver.
c. Atur diafragma
untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang
berbentuk bulat.
d. Tempatkan
preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit obyek
e. Aturlah
fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil
dilihat dari lensa okuler.
f. Apabila
bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa obyektif ,dengan
cara memutar revolver hingga bunyi klik.
g. bersihkan
mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak lembab.
5.
MAINTENANCE
Membersihkan
badan mikroskop (bulanan)
a.
Larutan sabun untuk membersihkan
tubuh dan panggung
b.
Eter-Alkohol, Alkohol, atau Lens Cleaner
Solusi untuk membersihkan lensa
c.
Lihat panduan produsen untuk pelarut
organik yang sesuai
Membersihkan
lensa okuler (bulanan)
a.
Meniup untuk menghilangkan debu
sebelum menyeka lensa
b.
Bersihkan eyepieces dengan kapas
yang dibasahi dengan larutan pembersih lensa
c.
Bersih dalam gerakan melingkar dalam
ke luarinside out
d.
Menghapus eyepieces kering dengan
kertas lensa
e.
Ulangi pembersihan dan pengeringan
jika diperlukan
Membersihkan lensa objektif (bulanan)
a. Lensa dibersihkan saat melekat pada mikroskop
b. Basahi kertas lensa dengan larutan pembersih
c. Usap lembut tujuan dalam gerakan melingkar dari dalam ke
luar
d. Bersihkan dengan tisu kering atau kertas pembersih lensa
e. Lensa tidak boleh dipindahkan dari nosepiece.
f. Lap bagian punggung mikroskop menggunakan larutan pembersih
pada kain lembut sampai benar-benar
kering. Ulangi langkah di atas, jika diperlukan.
6.
TROBLE
SHOOTING
Penggantian Lampu Microscope
1.
Taruh
microscope dalam posisi miring sehingga bagian bawah dapat terlihat, buka
penutup lampu bulb (lock knob).
2.
Tahan
lampu bulb, masukkan ke dalam polyethylene bag tanpa memegang kaca lampu bulb
dengan jari.
7.
GAMBAR ALAT
7. BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP
1. Lensa Okuler Untuk memperbesar benda yang
dibentuk oleh lensa
2. Tabung Mikroskop Untuk
mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
- Tombol pengatur fokus kasar Untuk mencari focus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat
- Tombol pengatur fokus halus Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat
- Revolver Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
- Lensa Objektif Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.
- Lengan Mikroskop Untuk pegangan saat membawa mikroskop
- Meja Preparat Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati
- Penjepit Objek Glass Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
- Kondensor Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop.
- Diafragma Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop.
- Sumber Cahaya (lampu bulb)Sebagai sumber cahaya ke dalam mikroskop.
- Kaki Mikroskop Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.
B. NERACA
1.
FUNGSI
DAN PRINSIP KERJA
Fungsi
alat
untuk membantu mengukur berat
serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak
kurang.
Prinsip kerja
Berat benda yang ditimbang menggeser batang akibat gaya
gravitasi. Massa benda
yang ditimbang berubah menjadi berat akibat gaya gravitasi , akibat berat benda maka batang menggeser potensiometer slide. Seperti
diketahui bahwa perubahan resistansi pada potensiometer slide
bersifat linear terhadap jarak .Denganrangkaian pengondisi sinyal maka nilai rentang hambatan potensiometer slidediubah
menjadi tegangan.
2.
BLOK
DIAGRAM
PLN
|
MICRO
|
LCD
|
A
|
SENSOR TEKANAN
|
ENTER
|
3.
FLOWCHART
star
|
Inilisasi LCD
|
Apakah tampil angka ?
|
NO
Tekan tombol ON
|
YES
A
|
Alat siap
|
end
|
4.
CARA
PEGOPRASIAN ALAT
a. Sambung alat ke jala-jala PLN.
b. Tekan
tombol I/O pada alat ( posisi ON ) dan tunggu sesaat
sampai keluar angka
c. Alat siap
dipergunakan untuk menimbang.
5.
MAINTENANCE
1. Cek
dan bersihkan seluruh bagian alat ( 3
bulan )
2. Lakukan pengaturan pada kaki kaki body peralatan agar
berada pada posisi rata air
( 3 bulan )
3. Cek posisi skala meter pada kondisi nol dengan mengatur
zero adjusment
(3 bulan)
4. Cek ketepatan pengukuran dengan menggunakan mata balance
standart
(3 bulan)
5. Lakukan
uji kerja alat (tahunan)
6.
Pastikan timbangan digital Anda berada dalam suhu ruangan
dengan normal.
7.
Jangan menimbang dengan berat yang melebihi kapasitas yang
telah ditentukan.
8.
TROBLE
SHOOTING
a. Berat benda yang melebihi ketentuan
= ukuran berat benda
b. Periksa timbangan digital memiliki
sensor halus = jangan perlakukan kasar, goncangan dan getaran.
c.
Betrai tidak cukup daya = Periksa baterai timbangan digital
d.
Alat dalam keadaan basa = Timbangan digital tidak tahan air
e.
Tampilan angka bobot mungkin akan terpengaruh buat gangguan
elektromagnetik dari peralatan elektronik lainnya dengan beroperasi dalam dekat
timbangan digital Anda, seperti radio, microwave, ponsel dsb
f.
gunakan timbangan digital dalam permukaan datar yang rata
g.
Matikan timbangan anda jika anda sudah tidak memakainya lagi
karena dengan membiarkan timbangan dalam keadaan menyala terus menerus maka
LOADCELL akan bekerja terus menerus pula
h.
ALAT
KALIBRASI i. GAMBAR ALAT
Anak timbang standar SI
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
mikroskop
untuk memperoleh bayangan yang besar dari benda yang kecil yang tidak terlihat
oleh mata, sehingga dapat dilihat dan diamati susunannya
Neraca
digital digunakan untuk
membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga
dasar satuan.
B. SARAN
Diharapkan agar makalah ini menjadi
salah satu sumber untuk mendapatkan ilmu sehingga dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari khususnya dalam konteks alat-alat laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Mansjoer.
2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Media Aeusculapius. Jakart
2.
Mirzanie,
H. Dkk. 2005. Internoid. Tosca Enterprise. Yogyakarta
3.
Barbara,
CL., 1996, Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan proses keperawatan),
Bandung.
4.
Brunner
& Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo
Agung., Yasmin Asih., Juli, Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.
5.
Carpenito,
L.J., 2000, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis, alih bahasa: Tim
PSIK UNPAD Edisi-6, EGC, Jakarta
6.
Doenges,M.E.,
Moorhouse, M.F., Geissler, A.C., 1993, Rencana Asuhan Keperawatan untuk
perencanaan dan pendukomentasian perawatan Pasien, Edisi-3, Alih bahasa;
Kariasa,I.M., Sumarwati,N.M., EGC, Jakarta
7.
Puji
Rahardjo, 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilit II, Edisi
III, BP FKUI Jakarta.
8.
Hudak,
Gallo, 1996, Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik, Volume II,
Jakarta, EGC.
Komentar
Posting Komentar