Makalah Dioda Lengkap



DIODA SEMIKONDUKTOR














DISUSUN OLEH: AINUL YAKIN A.M
                                KELAS A


ATEM MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016-2017
KATA PENGANTAR
          Alhamdulillahi robbil alamin puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang telah memberikan berbagai macam nikmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah “ELEKTRONIKA DISTRIK TENTANG DIODA”
          Shalawat serta salam selalu kita tujukan kepada Nabiullah Muhammad SAW sebagai nabi yang di utus oleh Allah sebagai suri tauladan di permukaan bumi ini
          Kami menyadari bahwasanya dalam penyusunan tugas ini masih kurang dari kesempurnaan, maka dari itu kami memohon maaf jika ada kekurangan dari tugas ini
          Semoga tugas ini nantinya dapat di jadikan referensi dan sumber ilmu khususnya dalam dunia elektronika yang berhubugan dengan diode.
          Fastabiqul Khairat

                                                                                               
                                                                                                     Penyusun





DAFTAR ISI

Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 PEMBAHASAN
          2.1 Jenis-Jenis Dioda
          2.2 Karakteristik Dioda
BAB 3 PENUTUP
          3.1 Kesimpulan
          3.2 Saran
Daftar Pustaka








BAB 1
PENDAHULUAN
Dioda merupakan salah satu komponen aktif yang banyak kegunaannya dalam peranti alat elektronika. Dioda sendiri berasal dari kata 2 suku kata romawi yang berarti DI = dua dan ODA = elektroda atau dua elektroda, dimana elektroda-elektrodanya tersebut adalah ANODA yang merupakan bahan yang terbuat dari semi konduktor bertipe Positip dan KATHODA yang merupakan bahan yang terbuat dari semi konduktor bertipe Negatip. Dioda ditemukan pada tahun 1919 oleh William Henry Eccles. Dioda dapat mengalirkan arus listrik dari kaki Anoda menuju kaki Kathoda (Forward Bias) akan tetapi sebaliknya dioda menghambat arus listrik dari kaki Kathoda menuju kaki Anodha (Reverse Bias).
Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya, seperti dioda penyearah (rectifier), dioda Emisi Cahaya (LED), dioda Zenner, dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 JENIS-JENIS DIODA
          Ada berbagai jenis dioda yang dibuat sesuai dengan fungsinya tanpa meninggalkan karakteristik serta spesifikasinya, seperti dioda penyearah (rectifier), dioda Emisi Cahaya (LED), dioda Zenner, dioda photo (Photo-Dioda) dan Dioda Varactor.

1. DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)
Dioda penyearah adalah jenis dioda yang berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus searah (dc ripple). Selain digunakan sebagai penyearah dioda ini juga digunakan sebagai proteksi polaritas pada driver relay. Dioda penyearah biasanya terdapat kode misal : 1N4001 yang berarti dioda tersebut memiliki karakteristik dapat dilalui arus maksimalnya 1 A dan tegangan maksimal sekitar 50V lebih jelasnya anda dapat melihat datasheet dari tiap-tiap kode dioda tersebut. Secara umum dioda ini disimbolnya.

*Penting* Kaki-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya

2. DIODA ZENER 
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada daerah reverse (kuadran III). Potensial dioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt dengan disipasi daya dari ¼ hingga 50 watt. Dioda Zener biasanya terdapat kode misal DZ 5V1 yang berarti dioda tersebut dapat menghantarkan tegangan listrik maksimal 5,1 V dimana jika dioda tersebut mendapatkan tegangan diatas 5,1 V maka dioda tersebut membatasi tegangan yang keluar sebesar 5,1 V akan tetapi jika kurang dari tegangan 5,1 V maka tegangan tersebut tetap diloloskan. Dioda Zener (Zener Diode) juga adalah Komponen Elektronika yang terbuat dari Semikonduktor dan merupakan jenis Dioda yang dirancang khusus untuk dapat beroperasi di rangkaian Reverse Bias (Bias Balik). Pada saat dipasangkan pada Rangkaian Forward Bias (Bias Maju), Dioda Zener akan memiliki karakteristik dan fungsi sebagaimana Dioda Normal pada umumnya. Efek Dioda jenis ini ditemukan oleh seorang Fisikawan Amerika yang bernama Clarence Melvin Zener pada tahun 1934 sehingga nama Diodanya juga diambil dari nama penemunya yaitu Dioda Zener

*Penting* Dioda zener memiliki batasan tegangan yang dapat ditahan, sebaiknya lihat datasheet terlebih dahulu.


3. DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE ) 

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik, sehingga dikategorikan pada keluarga “Optoelectronic”. Sedangkan elektroda-elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-). Dipasaran LED dikategorikan berdasarkan warna, diameter dan arah bias cahaya yang dipancarkan.

Ada tiga kategori umum penggunaan LED, yaitu : 

- Sebagai lampu indikator 

- Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu
- Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total. Simbol, bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut.

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau.
Seperti halnya piranti elektronik lainnya , LED mempunyai nilai besaran terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna.

TABEL WARNA LED DAN TEGANGANNYA 
Warna
Tegangan Maju
Merah
1.8 volt
Orange
2.0 volt
Kuning
2.1 volt
Hijau
2.2 volt

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapat mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan menggabungkan dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang sesuai dengan elektrodanya.

4. DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Secara umum dioda-cahaya ini mirip dengan PN-Junction, perbedaannya terletak pada persambungan yang diberi celah agar cahaya dapat masuk padanya.


Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse, jadi hanya arus bocor saja yang melewatinya. Dalam keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon. Kuat cahaya dan temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi dioda cahaya tersebut. 
Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape), dimana pita berlubang tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya. Jika setiap lubang pita itu melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik. Sedangkan penggunaan lainnya adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah. Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm.

5. DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan tegangan. Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener. Bahan dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya. Jika tegangan tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun. Dioda varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di bagian pengaturan suara (Audio). 


6. MENGUJI DIODA SECARA SEDERHANA
Dioda ini dapat diuji kondisinya secara sederhana dan ada beberapa cara pengujiannya, yaitu :
1. Pengujian dengan Multitester (Ohmeter)
2. Pengujian dengan Continous Tester
3. Pengujian dengan batere + lampu pijar
4. Pengujian dengan batere + loudspeaker 

7. MENGUJI DIODA DENGAN MENGUNAKAN OHM METER
Untuk itu diperlukan sebuah multitester atau sebuah ohmmeter analog/ digital. Multitester atau Avometer Analog mempunyai fasilitas pengukur hambatan (ohmmeter) dimana jenis ohmmeter yang digunakan biasanya ohmmeter-seri, dimana secara konstruksi polaritas batere yang terpasang dalam meter berlawanan polaritas dengan terminal ukurnya. Atau dengan perkataan lain, terminal positip meter adalah mempunyai polaritas negatip batere, sebaliknya terminal negatip meter mempunyai polaritas positip batere.
Dengan demikian guna menguji sebuah dioda dengan menggunakan Avometer prinsipnya adalah sebagai berikut :
1. Anda posisikan Avometer pada posisi ohm dengan skala rendah
2. Tentukan terlebih dahulu elektroda anoda dan katoda dari dioda tersebut
3. Hubungkan terminal + (positip) meter dengan Anoda dari dioda yang akan ditest sedangkan terminal – (negatip) meter dengan Katoda dioda. (hubungan ini adalah reverse)
4. Dalam posisi semacam ini, jika dioda masih baik, maka jarum meter tidak akan bergerak. Namun jika dalam posisi ini jarum bergerak, maka dapat dikatakan dioda terhubung singkat (rusak).
5. Ulangi langkah 2 diatas dengan polaritas sebaliknya, dimana Anoda dihubungkan dengan negatip meter dan Katoda dengan positip meter. (hubungan ini adalah forward).
6. Dalam posisi semacam ini, jika dioda masih baik, maka jarum meter akan bergerak. Namun jika dalam posisi ini jarum meter tidak bergerak, maka dapat dikatakan dioda putus (rusak).
2.2 KARAKTERISTIK DIODA
Resistor merupakan sebuah piranti linear karena grafik arus terhadap tegangan merupakan garis lurus. Berbeda dengan dioda.
Dioda merupakan piranti non-linear karena grafik arus terhadap tegangan bukan berupa garis lurus. Alasannya adalah karena adanya potensial penghalang (potensial barrier).
Saat tegangan dioda lebih kecil dari tegangan penghambat tersebut, maka arus dioda akan kecil. Ketika tegangan dioda melebihi potensial penghalang,arus dioda akan naik secara cepat.
WATAK V-A DIODA
Dioda adalah piranti semikonduktor dengan bahan tipe-n yang menyediakan elektron-elektron bebas dan bahan tipe-p yang disatukan (P-N junction).
Dioda merupakan suatu piranti dua elektroda dengan arah arus yang tertentu, dapat juga dikatakan dioda bekerja sebagai penghantar bila tegangan listrik diberikan dalam arah tertentu tetapi dioda akan bekerja sebagai isolator bila tegangan yang diberikan dalam arah berlawanan dari pergerakan elektron pembentuknya.
 




Kristal pun sebagai penyusun dioda akan bekerja jika arus didalamnya hanya dapat mengalir dalam satu arah dan tidak sebaliknya.
Hubungan ini disebut dengan rangkaian prategangan maju (forward bias). Pada dioda, kita mengenal potensial barrier yaitu beda potensial pada persambungan.
Beda potensial ini menjadi cukup besar untuk menghalangi proses penyebaran difusi selanjutnya dari elektron-elektron bebas.
Pada suhu ruangan potensial barrier bekerja sekitar 0,7 Volt untuk Silikon dan 0,3 Volt untuk Germanium.


 







Kurva Dioda Gambar di atas merupakan kurva karakteristik dioda pada
          pra tegangan maju (forward) dan pra tegangan balik (reverse).
Dari gambar karakteristik tersebut dapat dianalisa bahwa sebuah dioda akan mengalirkan arus setelah tegangan luar mengatasi potensial barrier, maka arus maju akan menjadi besar.
Pada kurva dengan karakteristik balik saat tegangan yang diberikan sama dengan nol, maka tidak ada arus yang mengalir jika tegangan dinaikkan maka arus akan sangat kecil
Saat arus maju terlalu besar maka dioda akan rusak karena disipasi daya terlalu besar.
Jika pada arah balik tegangan yang terlalu tinggi akan menimbulkan kedadalan (breakdown) listrik pada dioda.










  Pada tegangan reverse yang besar, arus reverse mengalir besar sekali dan sat itu disebut tegangan break down.
  Besar arus dioda:
          Dimana,
          I         = arus melalui dioda
          I₀       = arus bocor saturasi
          e        = muatan elektron (1,602. C)
          V       = tegangan anoda ke katoda
          K       = konstanta Boltzman (1,38. J/K)
          T        = suhu (Kelvin)

  Pada suhu kamar : T=293 K dan qV/KT= 40 maka persamaan menjadi
  Jadi, Nampak dari persamaan bahwa arus dipengaruhi oleh tegangan dan temperature.
Tahanan Dioda




Menentukan tahanan dioda, diperlihatkan pada gambar di atas. Pada titik P, tegangan Vp dan arus Ip. Tahanan statis didefinisikan sebagai :
Bila tegangan berubah-ubah di aas dan di bawah suatu harga tetap (Vp), didefinisikan apa yang disebut tahanan dinamis yakni:
Kurva Karakteristik Dioda

Kita dapat menyelidiki karakteristik statik dioda, dengan cara memasang dioda seri dengan sebuah catu daya dc dan sebuah resistor.
Kurva karakteristik statik dioda merupakan fungsi arus ID, arus yang melalui dioda, terhadap tegangan VD, beda tegangan antara titik a dan b.
          Garis Beban melewati titik i = 0.
          Titik potong v adalah v =vi  dan v = 0.
          Titik potong adalah
                    i =vi /RL

Gambar Kurva Karakteristik Dinamis: Hubungan arus terhadap tegangan masukan vi  bervariasi disebut karakteristik dinamis.
Lereng garis beban adalah tetap karena resistans beban RL  tetap
Gambar Karakteristik Transfer
  Kurva yang menunjukkan hubungan antara tegangan keluaran vo dengan tegangan masukan v i  untuk rangkaian apapun, dinamakan karakteristik transfer atau karakteristik transmisi.
  Karena untuk rangkaian dioda di atas  vo= iRL, maka kurva transfer-nya sama dengan karakteristik dinamis.
Macam Macam Dioda
1. Dioda Umum
2. Dioda khusus
  Dioda Umum
  Yang dimaksud dioda umum adalah dioda yang dipergunakan dalam rangkaian rangkaian sederhana dan biasanya berfungsi sebagai perata atau pembatas arus listrik.
  Dioda umum ini dalam operasinya dapat bekerja bila diberi arus bolak balikatau searah
Arus listrik yang melewati dioda sebagian akan dilewatkan baik tegangan positifnya maupun tegangan negatifnya tergantung cara pemasangannya
  Yang termasuk dioda umum
- Dioda Silikon
- Dioda Germanium
- Dioda Rectifier
- Dioda Selenium
- Dioda Kuprok
  Dioda khusus
          Dioda jenis khusus bekerja bukan hanya sebagai perata/pembatas arus namun pemakaiannya sangat bervariasi, beberapa aplikasinya adalah sensor, stabilizer, penyearah terkendali dan lain sebagainya.
  Yang termasuk dioda khusus
- Dioda Zener
- Dioda DIAC
- Dioda TRIAC
- Dioda Kapasitansi
- Dioda LED
- Dioda Thyristor/SCR
-Dioda Photosel/Photo Dioda
Jenis-jenis diode
          Ada beberapa jenis dari dioda pertemuan yang hanya menekankan perbedaan pada aspek fisik baik ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektroda ataupun jenis pertemuan, atau benar-benar peranti berbeda seperti dioda Gunn, dioda laser dan dioda mosfet.
Diode Biasa
Dioda Bandangan
Dioda Chat’s Whisker
Dioda Arus Tetap
Dioda Terobosan/Esaki
Dioda Gunn
RANGKAIAN DIODA
         
          Penyearah Tegangan
Sebagai penyearah tegangan, dioda digunakan untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi tegangan searah(DC).
Penyearah tegangan ini ada 2 macam, yaitu :
1. Penyearah setengah gelombang (half-wave rectifier)
2. Penyearah gelombang penuh (full-wave rectifier)
1.    Penyearah setengah gelombang (half-wave rectifier)



Saat digunakan sebagai penyearah setengah gelombang, dioda menyearahkan tegangan AC yang berbentuk gelombang sinus menjadi tegangan DC hanya selama siklus positif tegangan AC saja.
Sedangkan pada saat siklus negatifnya, dioda mengalami panjaran balik (reverse bias) sehingga tegangan beban (output) menjadi nol.
Pada gambar diatas, anggaplah Vin sebagai tegangan input rangkaian setelah diturunkan oleh transformator yang mempunyai nilai sebesar 20Vpp atau 7,071VRMS. Setelah disearahkan menggunakan dioda maka akan di dapat nilai tegangan DC atau nilai rata-ratanya.
Nilai tegangan yang ditunjukkan pada multimeter adalah nilai komponen AC (VAC) atau DC (VDC) saja.
Sementara, untuk mengetahui tegangan puncak ke puncak (Vpp) diperlukan pengukuran menggunakan osiloskop atau bisa juga dengan perhitungan setelah VAC sudah diketahui.
Catatan : VAC = VRMS = VEFEKTIF


Rangkaian penyearah setengah gelombang ini memiliki kelemahan pada kualitas arus DC yang dihasilkan.
Arus DC rata-rata yang dihasilkan dari rangkaian ini hanya 0,318 dari arus maksimum-nya, jika dituliskan dalam persamaan matematika adalah sebagai berikut;
          IAV = 0,318 ∙ IMAX
Oleh sebab itu rangkaian penyearah setengah gelombang lebih sering digunakan sebagai rangkaian yang berfungsi untuk menurunkan daya pada suatu rangkaian elektronika sederhana dan digunakan juga sebagai demodulator pada radio penerima AM.
2.    Penyearah gelombang penuh (full-wave rectifier)





  Saat digunakan sebagai penyearah gelombang penuh, dioda secara bergantian menyearahkan tegangan AC pada saat siklus positif dan negatif.
  Penyearah gelombang penuh ada 2 macam dan penggunaannya disesuaikan dengan transformator yang dipakai.
  Untuk transformator biasa digunakan jembatan dioda (dioda bridge) sementara untuk transformator CT digunakan 2 dioda saja sebagai penyearahnya.
Arus DC rata-rata yang dihasilkan dari rangkaian penyearah gelombang penuh ini adalah dua kali dari arus rata-rata yang dihasilkan oleh penyearah setengah gelombang yakni;
IAV = 0,637 ∙ IMAX
Jika sumber arus bolak-balik (AC) dengan CT di searah-kan oleh rangkaian penyearah dioda jembatan maka akan diperoleh dua arus searah (DC) dengan dua polaritas yang berbeda atau biasa disebut sebagai Penyearah Gelombang Penuh Polaritas Ganda.
a.     Penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda (dioda bridge)
Pada dioda bridge, hanya ada 2 dioda saja yang menghantarkan arus untuk setiap siklus tegangan AC sedangkan 2 dioda lainnya bersifat sebagai isolator pada saat siklus yang sama.
Saat siklus positif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda B menuju beban dan kembali melalui dioda C.
Pada saat yang bersamaan pula, dioda A dan D mengalami reverse bias sehingga tidak ada arus yg mengalir atau kedua dioda tersebut bersifat sebagai isolator.





Sedangkan pada saat siklus negatif tegangan AC, arus mengalir melalui dioda D menuju beban dan kembali melalui dioda A.
Karena dioda B dan C mengalami reverse bias maka arus tidak dapat mengalir pada kedua dioda ini.
Grafik sinyal dari penyearah gelombang penuh dengan jembatan dioda (dioda bridge) ditunjukkan seperti pada gambar berikut




Jembatan dioda (dioda bridge) tersedia dalam bentuk 1 komponen saja atau pun bisa dibuat dengan menggunakan 4 dioda yang sama karakteristiknya.
Yang harus diperhatikan adalah besar arus yang dilewatkan oleh dioda harus lebih besar dari besar arus yang dilewatkan pada rangkaian.
b.    Penyearah gelombang penuh menggunakan 2 dioda
Seperti telah disebutkan diatas, penyearah gelombang penuh menggunakan 2 dioda ini hanya bisa digunakan pada transformator CT, dimana tegangan sekunder yang dihasilkan oleh trafo CT ini adalah :
          dimana V1=teg primer dan V2=teg sekunder
Cara kerja penyearah gelombang penuh jenis ini dapat dijelaskan seperti berikut :

Pada gambar mengenai trafo diketahui bahwa pada bagian sekunder trafo CT terdapat 2 sinyal output yang terjadi secara bersamaan, mempunyai amplitudo yang sama namun berlawanan fasa.
Saat tegangan input (teg primer) berada pada siklus positif, pada titik AO akan terjadi siklus positif sementara pada titik OB akan terjadi siklus negatif.
Akibatnya D1 akan mengalami panjaran maju (forward bias) sedangkan D2 mengalami panjaran balik (reverse bias) sehingga arus akan mengalir melalui D1 menuju ke beban dan kembali ke titik center tap.


Saat tegangan input (teg primer) berada pada siklus negatif, pada titik AO akan terjadi siklus negatif sementara pada titik OB akan terjadi siklus positif.
Akibatnya D2 akan mengalami panjaran maju (forward bias) sedangkan D1 mengalami panjaran balik (reverse bias) sehingga arus akan mengalir melalui D2 menuju ke beban dan kembali ke titik center tap.
Dari penjelasan cara kerja penyearah gelombang penuh jenis ini terlihat bahwa tegangan yang terjadi pada beban mempunyai polaritas yang sama tanpa memperdulikan dioda mana yang menghantar karena arus mengalir melalui arah yang sama sehingga akan terbentuk gelombang penuh yang disearahkan seperti ditunjukkan pada grafik sinyal berikut.



Rangkaian penyearah gelombang merupakan rangkaian yang berfungsi untuk merubah arus bolak-balik (Alternating Current / AC) menjadi arus searah (Direct Current / DC).
Komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyearah adalah dioda, karena dioda memiliki sifat hanya memperbolehkan arus listrik melewati-nya dalam satu arah saja.

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
          Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana.Dioda adalah gabungan bahan semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan kelebihan electron dan tipe P adalah kekurangan satu electron sehingga membentuk hole .secara keseluruhan diode dapat kita contohkan sebagai katup,dimana katup tersebut akan terbuka pada saat air mengalir,air dari belakang katup menuju ke depan sedangkan akan menutup apabila ada dorongan aliran air dari depan katup.simbol dioda digambarkan dengan anak panah yang di ujungnya terdapat garis yang melintang.cara kerja dioda dapat kita lihat dari simbolnya.karna pada pangkal anak panah disebut sebagai anoda(+) dan pada ujung anak panah dapat disebut katoda(-)
3.2 Saran
          Dalam mengerjakan sebuah tugas pastinya ada tantangan tersendiri didalamnya dan sebagai mahasiswa haruslah kita laksanakan dan mengerjakan tugas tersebut sebagai cara mengimprovisasi diri agar dalam penerapannya kelak dapat berdampak baik pada diri kita.






DAFTAR PUSTAKA
Malvino, A.P.1984. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta : Erlangga
Malvino, A.P.2003. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta : Salemba Teknika
www.google.com/dioda semikonduktor
www.skemaku.com/wp-content/uploads/2016/06/fungsi-dioda-zener-sebagai-penstabil-tegangan
www.zonaelektro.net/besaran-listrik-arus-tegangan-hambatan-dan-daya-listrik/



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Radiologi

Soal Kasus Alat Laboratorium